Dolly Mau Ditutup, PSK Bikin Teatrikal Tolak Penutupan

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 15.6.14


SURABAYA – Siapkan Pengamanan Penutupan Dolly. Deklarasi penutupan lokalisasi Dolly-Jarak kurang tiga hari lagi. Semua perangkat keamanan telah disiapkan untuk mengawal kelancaran deklarasi tersebut. Sekitar 750 personel kepolisian disiagakan untuk pengamanan.

Dalam sepekan terakhir, berkali-kali diadakan koordinasi yang diikuti anggota polisi, TNI, linmas, dan satpol PP. Mereka membahas rencana teknis terkait dengan penutupan itu agar tidak menemui kendala.

Potensi kerawanan dalam deklarasi penutupan tersebut sudah dipetakan. Pihak-pihak yang selama ini tidak mendukung dan berpotensi mengganggu jalannya deklarasi juga telah terdata. Bahkan, semua kemungkinan pada saat deklarasi yang akan dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri diantisipasi.

Salah satu yang telah masuk dalam rencana teknis itu adalah jumlah personel kepolisian yang bakal disiagakan dalam penutupan tersebut. Ratusan personel polisi dikerahkan. Jumlah itu belum termasuk personel dari satpol PP dan linmas yang diperbantukan.

Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebeti mengungkapkan, anggota Polsek Sawahan dilibatkan penuh dalam pengamanan tersebut. Sebab, lokalisasi Dolly-Jarak masuk dalam wilayah hukum Polsek Sawahan. ’’Kami memang beberapa kali diajak rapat,’’ katanya seperti diberitakan Jawa Pos (induk JPNN) hari ini.

Manang menuturkan, pengamanan itu menjadi langkah antisipasi polisi untuk menanggulangi potensi kerawanan. Sebab, beberapa kali ada pro-kontra penutupan lokalisasi. Dikhawatirkan, ketika deklarasi tersebut, ada hal-hal yang tidak diinginkan. ’’Tentu boleh saja menyuarakan pendapat. Tapi, kalau mereka sudah berbuat anarkistis, persoalannya lain lagi,’’ ujarnya.

Berdasar informasi yang dihimpun, jumlah personel polisi yang dilibatkan dalam pengamanan itu mencapai 750 anggota. Yang dilibatkan dalam pengamanan tersebut adalah Polsek Sawahan dan Polrestabes Surabaya. Bahkan, akan ada bantuan dari Polda Jatim.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto menyatakan, dalam deklarasi penutupan tersebut, anggotanya juga bakal turun langsung membantu pengamanan. Terutama di lokasi acara. ’’Agar semua berjalan lebih lancar,’’ tuturnya.

Di sisi lain, masih ada penolakan dari pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari Dolly-Jarak. Cara mereka menyalurkan bentuk penolakan juga lebih variatif. Sebelumnya, ada penulisan surat, demonstrasi, dan penggalangan dukungan dengan tanda tangan.

Kemarin di Wisma Stodio mereka mengadakan teatrikal bertema Penolakan terhadap Penutupan Lokalisasi. Teatrikal yang difasilitasi Front Pekerja Lokalisasi (FPL) itu menggambarkan tokoh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Soekarwo, dan ormas yang mendukung penutupan.

Para PSK mengeluhkan penghasilan bersih Rp 30 ribu untuk setiap tamu. Dalam semalam, bisa ada lima tamu. Jadi, sebulan penghasilan yang dikumpulkan mencapai Rp 4,5 juta. Dengan kalkulasi semacam itu, uang kompensasi Rp 5.050.000 yang dianggarkan pemkot dinilai masih kurang. (jun/c14/end) [JPNN.COM]
Buka iniDolly Mau Ditutup, PSK Bikin Teatrikal Tolak Penutupan
________________________________________________________

Ditemukan Mayat Laki-laki Penuh Luka di Timika

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 15.6.14

Jayapura, - Meski perdamaian perang suku di Timika telah dilaksanakan, namun aksi pembunuhan antar masyarakat masih terus terjadi. Bahkan aksi pembuhuhan sudah melebar kepada suku lain, seperti yang terjadi Jumat,(13/06/2014), sekitar pukul 15.50 WIT, di samping Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) SP .6 Jl. Iwaka Distrik Kuala Kencana, Timika, ditemukan mayat seorang laki laki yang diduga dibunuh.

Korban ditemukan warga setempat setelah sebelumnya mendengar ada teriakan atau kegaduhan di TKP, warga baru mengetahui salah satu korban bernama Yoel Dikme (23 thn), laki laki, suku Amungme, tergeletak dan berlumuran darah serta sudah dalam keadaan meninggal dunia akibat dibacok.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Sulisyito Pudjo, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut, Juru Bicara Polda Papua itu, penemuan korban pembunuhan itu langsung dilaporkan masyarakat ke Polsek Kuala Kencana, Timika.

"Dari hasil olah TKP diketahui korban bernama Yoel Dikme, laki laki, umur sekitar 23 tahun, suku Amungme, pekerjaan Satpam RS Mitra Masyarakat SP.5 Timika, alamat Jl. Caritas samping Lapas SP.6 Timika," katanya.

Korban ditemukan, dengan luka luka di tubuh korban antara lain : lengan tangan kanan terdapat 7 (tujuh) luka akibat dibacok (bahu dan pergelangan tangan kanan hampir putus. Bagian kepala kanan, leher dan muka terdapat luka dibacok, bagian punggung / belakang terdapat beberapa luka bacok, Lutut kanan terdapat luka mengangga dan dua luka bacok lainnya.

Korban diduga dibunuh, namun pelaku, motif dan kronologi masih diselidiki. Sekitar pukul 18.50 WIT, korban dievakuasi ke RS Mitra Masyarakat SP.5 Timika. [news.detik.com]
Buka iniDitemukan Mayat Laki-laki Penuh Luka di Timika
________________________________________________________

Setiap Hari Jalan 10 Km PP Sekolah Lewat Hutan

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 15.6.14


MOJOKERTO – Banyak sekolah di kawasan Utara Brantas yang sulit diakses. Ditambah lagi bangunan dan sarana jalan yang buruk. Selain itu, siswa harus berjalan kaki atau naik sepeda berkilo-kilometer dengan kondisi jalan yang buruk.

Rifki, 10, bocah asal Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, misalnya. Untuk mencapai sekolah, dia setiap hari menempuh jarak lebih dari 10 kilometer.

Rumah Rifki berada di dalam kawasan hutan produksi milik Perhutani di Desa Gunungsari. Kendati demikian, lokasi sekolah itu berada kurang lebih 5 kilometer dari rumahnya.

Setiap hari dia bersama teman sejawatnya menyusuri jalan 5 kilometer tersebut dengan sepeda angin. Tetapi, hari itu Rifki menuntun sepedanya. ’’Ini mau pulang. Sepedanya tidak bisa dinaiki. Soalnya jalan rusak. Bahaya,’’ katanya bersama Udin yang ditemui di jalan.

Kondisi jalan yang dilintasi Rifki tersebut rusak berat. Terlihat aspal yang terkelupas dan penuh lubang. Hal itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Jalan tersebut diaspal sekitar 15 tahun silam. Sampai kini, belum pernah ada perbaikan.

Sementara itu, topografi kawasan tersebut berupa bukit-bukit. Hal itu tak pelak membuat kondisi jalan naik turun tersebut harus dilahap Rifki setiap pagi. Tak jarang, apabila musim penghujan, kondisi jalan itu cukup berat. Selain lubang jalan, kondisi aspal yang terkelupas tersebut membuat tanah itu menjadi lumpur.

Rumah dan sekolah memang tergabung dalam satu desa, Desa Gunungsari. Hanya, Rifki berada di Dusun Sumberdadi yang jaraknya 5 kilometer. Tidak kurang dari sejam dia mengayuh sepeda dengan menuntun sepeda itu agar bisa sampai ke sekolah. ’’Berangkat sekolah pukul 05.00,’’ kata bocah berkulit sawo matang itu. (yr/JPNN/c22/bh) [JPNN.COM]
Buka iniSetiap Hari Jalan 10 Km PP Sekolah Lewat Hutan
________________________________________________________

Sial! Kejar Pemakai Sabu Polisi Diteriaki Maling

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 15.6.14

Foto Ilustrasi

SIDIMPUAN – Lima pemakai sabu dan seorang pengedar ditangkap petugas Polres Kota Padangsidimpuan (Psp), Sumut. Dari penangkapan itu, polisi mengamankan dua gram sabu. Dan, saat penangkapan, polisi sempat diteriaki maling oleh para pelaku.

Kasat Narkoba Polres Kota Psp AKP K Nababan kepada Metro Tabagsel, memaparkan, penangkapan enam pelaku yang diketahui sebagai pemakai dan pengedar narkoba adalah hasil kerja satuannya bersama dengan Sat Intelkam.

Awalnya,  terang perwira pertama tersebut, Kamis (12/6) sekitar pukul 22.00 WIB, anggotanya bersama Sat intelkam mendapat informasi tentang penyalahgunaan narkoba di sebuah tempat di Jalan Sudirman, Sadabuan.

Selanjutnya, petugas bergerak menuju tempat yang dimaksud. Setelah melakukan pengintaian, beberapa menit kemudian petugas langsung masuk ke rumah yang diketahui milik H Simatupang (27) dan melakukan penggerebekan.

Sesampainya di dalam, petugas menemukan empat pelaku; AH Lubis (38), R Nasution (39), AF Siregar (34) dan T Siregar (39) sedang asyik pesta sabu. Selanjutnya, petugas mengamankan para pelaku bersama barang bukti berupa satu paket sabu sebanyak 1 gram, dan berbagai peralatan untuk mengisap sabu ke Polres Kota Psp.

Kemudian, petugas melakukan pengembangan. Dari mulut mereka, petugas kembali mendapatkan informasi, sabu tersebut mereka beli dari seseorang yang sebelumnya diketahui berinisial Z Siregar (43).

Tiga jam kemudian, tepatnya Jumat (14/6) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, sejumlah petugas kembali melakukan pengintaian terhadap Z Siregar. Beruntung saat itu petugas mendapatkan Z sedang berada di kediamannya.

“Dari penangkapan pertama, kami berhasil mengankan satu paket sabu sebanyak 1 gram yang saat itu sedang digunakan secara beramai-ramai (pesta sabu,red) oleh 5 pelaku. Pada penangkapan kedua, petugas kami juga berhasil  mengamankan 1 paket sabu sebanyak 1 gram,” ujarnya seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN) hari ini.

Namun, Nababan menyayangkan saat penangkapan kedua, petugas sempat diteriaki maling oleh pelaku. Akibatnya, masyarakat sempat panik dan berhamburan ke luar rumah. Ketika petugas menjelaskan identitas, masyarakat akhirnya paham. Dan, kemudian memboyong Z Siregar ke Polres Kota Psp bergabung bersama pelaku lainnya.

“Aksi seperti ini sering kali terjadi setiap kali kita melakukan penangkapan. Pelaku meneriaki maling agar masyarakat berhamburan keluar rumah dan menghindar dari kejaran kita. Namun, pada saat penangkapan kemarin, setelah kita menjelaskan identitas, masyarakat pun bersikap kooperatif,” jelasnya.

Sementara, salah satu pelaku H Simatupang, mengaku kalau barang tersebut dibeli  dari Z Siregar dan rencananya akan digunakan beramai-ramai. Sebab, salah satu dari pelaku lainnya ada yang berulang tahun.

“Rencananya mau kami pakai beramai-ramai, karena ada kawan kami yang berulang tahun, tapi baru beberapa kali isap, tiba-tiba datang polisi menggerebek rumah saya dan menangkap kami,” ujarnya. (yza) [JPNN.COM]
Buka iniSial! Kejar Pemakai Sabu Polisi Diteriaki Maling
________________________________________________________

Tim Debat: Jokowi Akan Ceritakan Pengalaman Memimpin Solo dan DKI

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 15.6.14


Jakarta - Tim Debat Joko Widodo-Jusuf Kalla menyatakan capres Jokowi bakal menyampaikan pengalamannya dalam membangun ekonomi saat debat capres kedua malam nanti. Capres rivalnya, Prabowo Subianto, diprediksi bakal kesulitan berdebat soal ekonomi karena belum punya pengalaman.

"Kalau mau bukti di Solo sudah dibuktikan, di Jakarta dibuktikan. Ya wajar naik ke atas (menjadi capres), karena dia (Jokowi) sudah berproses. Jadi kalau tidak membuktikan agak sulit kita bicaranya," tutur Koordinator Tim Debat Jokowi-JK, Maruarar Sirait, di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2014).

Menurutnya, Jokowi punya keunggulan dalam segi pengalaman memerintah. Seperti diketahui, Jokowi pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta.

"Yang pasti kita mau menyampaikan hal yang sudah dilakukan. Karena memang dengan yang sudah dilakukan Pak Jokowi sebagai walikota dan gubernur, dia memiliki kelebihan, yakni dia sudah melakukan," ujar putra politisi senior Sabam Sirait ini.

Menurutnya, pengalaman mengelola ekonomi di Jakarta bisa menjadi bekal Jokowi untuk memimpin Indonesia. Apalagi, menurut Maruarar, Jokowi sudah terbukti berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI.

"Mengelola ekonomi di Jakarta tidak mungkin tidak berhubungan secara nasional. Karena apa? Karena pusat ekonomi nasional kan di Jakarta. Jadi tentu Jokowi akan menjelaskan berbasis pengalaman dan bukti," promosi Maruarar.

Jokowi, kata Maruarar, tak melakukan persiapan berat dalam menghadapi debat dengan Prabowo beberapa jam lagi. Jokowi hanya mengobrol ringan dengan sejumlah anggota timnya.

"Ya diskusi, ngobrol, rileks saja. Jokowi akan menjadi dirinya sendiri seperti debat pertama, dengan sederhana dengan apa adanya, dengan menceritakan apa yang sudah dikerjakan," tutur Maruarar. [news.detik.com]
Buka iniTim Debat: Jokowi Akan Ceritakan Pengalaman Memimpin Solo dan DKI
________________________________________________________

Para Capres-Cawapres Diharapkan Berani Perluas Cakupan UU Tipikor

Diposkan oleh @Warkop Aremania on 15.6.14


Jakarta - Dengan UU Tipikor yang saat ini, banyak koruptor kelas kakap dapat diusut dan ditangkap. Meski begitu, cakupan undang-undang tersebut dinilai masih bisa untuk diperluas agar bisa menjaring lebih banyak penjahat.

"Di program antikorupsi capres-cawapres nggak pernah menyebut revisi UU Tipikor, padahal ini penting untuk pemberantasan korupsi yang optimal," ujar aktivis ICW Emerson Yuntho dalam jumpa pers di kantornya di Kalibata Timur, Jaksel, Minggu (15/6/2014).

Aktivis ICW lainnya, Lola Easter, menambahkan ada sejumlah poin yang sampai saat ini belum tercakup dalam UU 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU 20 Tahun 2001 tentang Tipikor.

"Di antaranya illicit enrichment, trading influence, gratifikasi, unsur kerugian negara dan disparitas putusan dalam kasus korupsi. Lima poin ini bisa menjadi agenda," ujar Lola.

Selain permintaan untuk memperluas cakupan UU Tipikor, ICW juga meminta agar revisi KUHP dan KUHAP diawasi. Karena selama ini, KPK sebagai salah satu penegak hukum untuk kasus korupsi, tak pernah dilibatkan.

"Kita agak khawatir ada kepentingan politik yang berkaitan dengan dukungan pada parpol ke capres/cawapres yang akan datang. Jangan sampai kepentingan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan KPK," ujar Emerson. [news.detik.com]
Buka iniPara Capres-Cawapres Diharapkan Berani Perluas Cakupan UU Tipikor
________________________________________________________